Gejolak Rafah Palestina, Pancing Atensi Kemanusiaan di Media Sosial!

rafah palestina
Daftar Isi

Gejolak Rafah Palestina, Pancing Atensi Kemanusiaan di Media Sosial! – Distrik Rafah menjadi pusat perhatian dunia saat ini karena gejolak dan konflik yang baru saja menyeruak.

Distrik di perbatasan Palestina yang di fungsikan sebagai kamp pengungsian warga Palestina ini ludes akibat serangan udara Israel pada hari minggu (26/5)

Kejadian ini seketika menjadi atensi pengguna gawai di seluruh dunia dengan mengangkat isu Palestina kembali, khususnya di media sosial.

Sekilas Tentang Rafah, Portal Akhir Palestina

Selain jalur Gaza yang sangat eksis, Rafah juga menjadi titik wilayah yang signifikan bagi warga Palestina.

Rafah merupakan satu-satunya jalur di selatan untuk distribusi bantuan bagi warga Palestina di Gaza.

Wilayah ini menjadi gerbang distribusi bantuan sekaligus tempat pengungsian warga yang berlokasi di perbatasan Palestina.

Dari laman Detik, terhitung sebanyak 1,4 juta pengungsi yang tinggal di Rafah guna menghindari serangan beruntun di Gaza.

Baca Juga: Peta Jalur Gaza Menyempit, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Buntut dari gempuran udara Israel di wilayah Rafah, tepatnya di kamp pengungsian Tel Al-Sultan, daerah tersebut kini tidak lagi aman.

Kubu Tel Aviv sendiri menilai bahwa Rafah menjadi salah satu lumbung kelompok militan Hamas, setelah mereka juga telah meluluh-lantakkan Gaza Utara.

Tindakan berkelanjutan untuk memburu habis kelompok Hamas pun mendorong kubu Tel Aviv untuk melenyapkan wilayah Gaza Selatan juga.

Mengutip Al-Jazeera dan Kompas, bahwa kini terlapor sudah memakan 50 korban tewas yang di dalamnya juga termasuk anak-anak, serta 249 luka-luka.

All Eyes on Rafah: Seruan Pandang Dunia!

Sampai saat ini, media sosial banyak di banjiri oleh postingan konten maupun seruan yang mengajak refleksi atas kejadian di Rafah.

Sebuah seruan tagar, “All Eyes on Rafah“, atau “Seluruh Mata Tertuju ke Rafah“, viral di berbagai platform media sosial.

Melansir dari CNBC Indonesia, topik yang lalu-lalang di X mengenai “All Eyes on Rafah” mencapai 966.000 tweet per Rabu (29/5)

Sinyal tersebut kemudian dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia, khususnya Eropa Barat, Australia, India, Indonesia, dsb.

Banyak organisasi kemanusiaan dunia yang juga turut menyebarkan kampanye ini untuk mengundang gerakan opini yang semakin menggeliat.

Awalnya, gemuruh seruan ini berasal dari para aktivis humanisme yang meletakkan atensi besar terhadap aksi “genosida” di Palestina.

Kemunculan tagar tersebut di tandai berawal dari maklumat Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, untuk mengevakuasi Rafah.

Seketika itu, Rick Peeperkorn, Direktur World Health Organization (WHO) yang berkantor di wilayah Palestina mengeluarkan statement, “All Eyes on Rafah”

Dukung Palestina dengan Cara yang Kamu Bisa!

Atensi terhadap Palestina tidak akan memudar apabila kita, sebagai sesama manusia atau bahkan sesama umat Muslim, selalu mendukung di balik perjuangan mereka.

Perlu kita ingat bahwa setiap individu memiliki caranya masing-masing untuk menyalurkan dukungan dan bantuan.

Kita melihat metode pemerintah dengan berdiplomasi di meja internasional, aksi bela Palestina di jalanan, hingga metode netizen dengan memviralkan isu Palestina.

Jadi, semua orang bisa turut serta dengan berbagai cara dan kemampuan yang dimilikinya.

Salurkan dukungan dan bantuan Anda untuk bisa mengulurkan tangan kepada warga Palestina melalui Griya Zakat.

Jelajahi program-program pemberdayaan untuk warga Palestina di laman Griya Zakat. Konsultasikan hajat baik Anda melalui Admin kami.

Admin Griya Zakat
WA: 0811-3428-111

Selami #CeritaMereka

Ikuti semua cerita bahagia, kabar terbaru dan berbagai panduan bersama Griya Zakat.

Ikuti kami juga di Social Media