Pahala Dobel, Ini Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan!

Daftar Isi

Pahala Dobel, Ini Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan! – Ibadah puasa dalam Islam, baik wajib maupun sunnah, sama-sama memiliki keutamaan.

Misalnya pada bulan Rajab, yang mana merupakan waktu anjuran untuk memperbanyak amal, termasuk puasa sunnah.

Namun bagaimana jika Anda ingin melaksanakan puasa sunnah di bulan Rajab, namun memiliki utang puasa wajib (Ramadan) yang harus segera di tunaikan?

Keutamaan Puasa di Bulan Rajab

Rajab merupakan bulan yang mulia dalam Islam. Dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan empat bulan haram, termasuk Rajab, sebagai waktu khusus untuk memperbanyak ibadah.

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa di bulan ini karena nilai pahalanya yang besar.

Kutipan hadits oleh Fakhruddin al-Razi (w. 606 H) dalam tafsirnya Mafatih al-Ghaib (XVI: 54) menyatakan,

مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْ أَشْهُرِ اللّٰهِ الْحُرُمِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa (setara) 30 hari

Jadi, menunaikan puasa di bulan Rajab menjadi kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, sekaligus meraup amaliyah dan pahala melimpah.

Punya Utang Puasa? Wajib Diganti Segera!

Puasa Ramadan wajib di jalankan oleh setiap Muslim, namun beberapa keadaan (syar’i) memberikan keleluasaan bagi seorang Muslim untuk boleh tidak menjalankannya.

Sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah: 184 yang berbunyi,

مَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ

Artinya: “…Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin, …

Selain itu, yang kelompok tergolong untuk wajib meng-qadha puasa Ramadan adalah perempuan yang menstruasi. Sebagaimana dalam riwayat ‘Aisyah dalam Shahih Muslim (I: 150, No. 787)

Opsi lain yang dapat di ambil, yakni bagi orang yang tidak dapat mengganti utang puasanya, maka wajib baginya untuk bayar fidyah.

niat puasa rajab sekaligus qadha ramadhan

Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan, Bolehkah?

Momentum bulan Rajab dengan keistimewaan sunnah di dalamnya, serta keharusan untuk membayar utang puasa, dapatkah kita dapatkan secara bersamaan?

Bagaimana tinjauan Islam dalam memandang hal tersebut? Apakah memang ada dasar hukumnya? Jika ada, bagaimana niat dan caranya?

a. Dasar Hukum Menggabungkan Niat dalam Puasa

Melansir melalui nuonline, fikih menghukumi pelaksanaan puasa Rajab yang bersamaan dengan mengganti puasa Ramadan hukumnya sah (boleh).

Dasar hukum dari ketentuan ini berangkat, misalnya pendapat Syekh Zainudin al-Malibari (w. 987 H) dalam Fathul Mu’in yang di kutip oleh Syekh Abu Bakr bin Syatha dalam Hasyiyah I’anatut Thalibin (II: 224) yang artinya,

“…apabila seseorang berpuasa qadha (Ramadan) atau lainnya di hari-hari yang dianjurkan berpuasa, maka pahala keduanya bisa didapat, baik disertai niat berpuasa sunnah atau tidak. Ulama lain menyebutkan, demikian pula apabila berketepatan bagi seseorang dalam satu hari dua puasa rutin, seperti puasa hari Arafah dan puasa hari Kamis”

Menurut fatwa di atas, hal tersebut berarti seseorang dapat menjalankan satu puasa dengan dua tujuan, seperti puasa sunnah Rajab sekaligus untuk qadha utang puasa Ramadhan.

Bahkan meski hanya niat puasa Ramadhan yang di-qadha, secara otomatis pahala berpuasa Rajab pun bisa di dapatkan.

b. Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan

Sebenarnya untuk puasa sunnah (termasuk puasa Rajab), dapat di lakukan dengan niat umum (mutlak) tanpa perlu menentukan jenisnya secara spesifik.

Contohnya, cukup berniat “Saya niat berpuasa karena Allah”, tanpa harus menyebutkan “untuk kesunnahan puasa Rajab”. Atau jika ingin lebih spesifik, maka boleh menyebutkannya juga.

ArabLatinTerjemahan
نَوَيْتُ صَوْمَ الشَّهْرِ الرَّجَبِ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَىNawaitu shouma syahrir rojab, sunnah lillahi ta’alaSaya berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah Ta’ala

Berbeda dengan puasa qadha’ Ramadhan yang wajib ditentukan jenis puasanya. Misalkan dengan niat,

ArabLatinTerjemahan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَىNawaitu shuuma ghadin ‘an qadha’i fardhi ramadhaana lillaahi ta’alaSaya niat berpuasa untuk mengganti puasa Ramadhan karena Allah Ta’ala

Pada intinya, menggabungkan niat puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan hukumnya sah.

Bahkan hanya berniat untuk mengqadha Ramadhan saja, seseorang juga bisa mendapatkan pahala puasa Rajab, seperti yang dijelaskan oleh al-Barizi dalam Hasyiyah I’anatut Thalibin (II: 224) di atas.

Lebih Baik Mana, Puasa Sunnah atau Bayar Fidyah?

Ketika berbicara tentang puasa sunnah dan pembayaran fidyah, masing-masing memiliki keutamaan dan tujuan spesifik dalam Islam.

Fidyah merupakan kewajiban seorang Muslim yang tidak mampu menjalankan puasa wajib, karena usia lanjut atau kondisi kesehatan kronis.

Mana yang lebih baik? Jawabannya bergantung pada konteks individu. Jika seseorang mampu berpuasa, melaksanakan puasa sunnah tentu lebih utama.

Namun, jika kondisi fisik tidak memungkinkan, fidyah menjadi pilihan yang tepat untuk menggantikan kewajiban puasa.

Anda bisa membayar fidyah dengan lebih mudah bersama Griya Zakat. Tak perlu memikirkan penyalurannya, sebab Griya Zakat berkomitmen dalam menghimpun dan menyalurkan fidyah yang diterima.

Segera salurkan fidyah terbaik Anda, dan semoga Allah memberikan karunia keberkahan, Aamiin. Ingin konsultasi? Hubungi admin kami!

Admin Griya Zakat
WA: 0823-1111-1049

Selami #CeritaMereka

Ikuti semua cerita bahagia, kabar terbaru dan berbagai panduan bersama Griya Zakat.

Ikuti kami juga di Social Media