Kejar Pahala Puasa Dzulhijjah 2024: Jenis, Jadwal & Keutamaannya!

puasa dzulhijjah
Daftar Isi

Kejar Pahala Puasa Dzulhijjah 2024: Jenis, Jadwal & Keutamaannya! – Dzulhijjah 1445 H. tahun ini akan berlangsung di bulan Juni 2024, yang mana tinggal menghitung hari.

Menjelang kedatangannya, kita mesti bersyukur dapat bertemu dengan bulan ini kembali, karena karunia pada bulan Dzulhijjah dapat kita manfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Keistimewaan sebagai salah satu bulan haram (asyhurul hurum), bulan Dzulhijjah memiliki beberapa keutamaan, salah satunya melakukan amal ibadah puasa.

5 Jenis Puasa di Bulan Dzulhijjah: Bernilai Sunnah!

Selain menantikan hari raya kurban, terdapat beberapa amaliyah puasa sunnah yang dapat dilaksanakan pada bulan ini, loh.

Apa saja jenis puasa yang dapat kita lakukan dan kapan saja jadwalnya?

Berdasar atas kalender Hijriyah yang ditetapkan oleh Kementerian Agama RI, berikut pemaparan lengkap mengenai pertanyaan tersebut,

1. Puasa Dzulhijjah (10 Hari Pertama)

Menyambut bulan Dzulhijjah tentu bisa kita lakukan dengan berpuasa di dalamnya, yakni dengan puasa pada sepuluh hari pertama.

Banyak pendapat yang mengatakan bahwa amaliyah sunnah pada sepuluh hari pertama ini dilakukan pada tanggal 1 s.d. 7 Dzulhijjah.

Sedangkan pada 3 hari selanjutnya, momentum puasa sunnah bulan Dzulhijjah sudah berbeda.

ما من أيام أحب إلى الله أن يتعبد له فيها من عشر ذي الحجة، يعدل صيام كل يوم منها, وقيام كل ليلة منها بقيام ليلة القدر

Artinya: “Sepuluh hari pertama dalam Dzulhijjah merupakan hari yang sangat disenangi oleh Allah, karenanya beribadahlah pada-Nya, dirikanlah puasa dan hidupkanlah malam seperti menghidupi Lailatul Qadar” (HR. Tirmizi)

Kita juga bisa menemukan pada dalil lainnya, yakni hadis riwayat Imam Bukhari, bahwa Nabi SAW. menegaskan bahwa tiada yang lebih afdal melebihi ibadah pada sepuluh hari pertama.

Dasar ini pun kemudian dijadikan al-Asqalani (w. 852 H) melalui karyanya Fath al-Bari (II: 480) sebagai hujjah yang kuat untuk kesunnahan puasa di awal Dzulhijjah.

Jadwal pelaksanaan puasa sepuluh hari pertama ini bertepatan pada:

Tanggal Masehi (M)Tanggal Hijriyah (H)
Sabtu, 8 Juni 20241 Dzulhijjah 1445
Minggu, 9 Juni 20242 Dzulhijjah 1445
Senin, 10 Juni 20243 Dzulhijjah 1445
Selasa, 11 Juni 20244 Dzulhijjah 1445
Rabu, 12 Juni 20245 Dzulhijjah 1445
Kamis, 13 Juni 20246 Dzulhijjah 1445
Jumat, 14 Juni 20247 Dzulhijjah 1445
2. Tarwiyah

Sudahkah familiar dengan amaliyah puasa Tarwiyah ketika datang bulan Dzulhijjah?

Puasa Tarwiyah merupakan ibadah puasa yang bernilai sunnah, bertepatan dengan 8 Dzulhijjah.

Asal-muasal Tarwiyah sendiri, secara bahasa, ada yang mengatakan bermula dari kata al-rawiyah, yang artinya merenung.

Definisi ini muncul dengan pijakan atas tindakan Nabi Ibrahim a.s. yang merenungkan mimpinya saat tanggal 8 Dzulhijjah.

Dalam sebuah hadis riwayat al-Isfahani dan Ibnu Najar, di sebutkan bahwa barangsiapa yang berpuasa tarwiyah, maka akan terhapus baginya dosa selama setahun.

Nah, jika kita ingin melaksanakan puasa Tarwiyah di tahun ini maka puasanya bertepatan pada,

Tanggal Masehi (M)Tanggal Hijriyah (H)
Sabtu, 15 Juni 20248 Dzulhijjah 1445
3. Arafah

Jika puasa Tarwiyah bertempat pada tanggal 8 Dzulhijjah, maka puasa Arafah berlaku pada keesokan harinya, yakni 9 Dzulhijjah.

Karena sakralnya momentum 9 Dzulhijjah ini, maka tanggal ini merupakan hari yang penuh berkah dan menjadi salah satu keutamaan bulan Dzulhijjah.

Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa,

عن أبي قتادة، قال: سئل رسول الله : عن صوم يوم عرفة ؟قال: يكفر السنة الماضية و الباقية

Artinya: Dari Abi Qatadah, berkata suatu ketika Nabi SAW. ditanya: Bagaimana pendapatmu wahai Nabi mengenai puasa hari Arafah? Nabi menjawab: “Puasa tersebut akan melebur dosa yang lampau maupun akan datang.” (HR. Muslim)

Untuk pelaksanaan puasa ini berlangsung sehari setelah puasa Tarwiyah, atau sebelum hari raya Idul Adha.

Tanggal Masehi (M)Tanggal Hijriyah (H)
Minggu, 16 Juni 20249 Dzulhijjah 1445
4. Ayyamul Bidh

Jika ingin memperkaya amaliyah di bulan Dzulhijjah, kita juga bisa menjalankan puasa tengah bulan, atau yang akrab di sebut dengan puasa Ayyamul Bidh.

Melansir dari laman MUI, Puasa Ayyamul Bidh sendiri berarti “hari-hari putih/ cerah”. Tafsiran ini berasal dari peristiwa di tengah bulan Hijriyah, di mana bulan bersinar cerah.

Dalam hadis riwayat Imam al-Tirmizi no. 761 termaktub sebagaimana berikut,

عَنْ أَبَا ذَرٍّ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَمَ: “يَا أَبَا ذَرٍّ، إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَاثَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ

Artinya: Dari Abu Dzar berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Wahai Abu Dzar, jika kamu ingin berpuasa tiga hari pada tiap bulan, maka berpuasalah pada tanggal ke tiga belas, empat belas dan lima belas.”

Akan tetapi, mengutip dalam Fath al-Mu’in karya al-Malibari (w. 987 H) bahwasannya puasa ayyamul bidh juga tetap bisa di lakukan saat tengah bulan Dzulhijjah, yakni pada tanggal 14, 15 dan 16 Dzulhijjah.

Mengapa tidak pada tanggal 13, 14 dan 15 Dzulhijjah? Hal ini beralasan karena tanggal 13 masih tergolong hari tasyrik, di mana pada hari itu tidak boleh berpuasa.

Tanggal Masehi (M)Tanggal Hijriyah (H)
Jumat, 21 Juni 202414 Dzulhijjah 1445
Sabtu, 22 Juni 202415 Dzulhijjah 1445
Minggu, 23 Juni 202416 Dzulhijjah 1445
5. Puasa Senin-Kamis

Satu lagi, jika kita ingin konsisten dalam ibadah puasa, maka tidak ada salahnya jika menjalankan puasa senin-kamis.

Dalam sebuah hadis riwayat Imam al-Tirmizi yang termaktub dalam Riyad al-Sholihin (Bab 229, h. 372, no. 1257) karya al-Nawawi (w. 676 H) tegas bahwa,

وعن عائشة رَضِيَ اللهُ عنها، قالت: كَانَ رسولُ الله – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى صَومَ الإثْنَيْنِ وَالخَمِيس. رواه الترمذي، وقال: «حديث حسن

Dari Aisyah ra, katanya: “Rasulullah s.a.w. berusaha keras untuk berpuasa pada hari Senin dan Kamis -karena besarnya keutamaan yang terdapat di dalamnya-.” Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan.

Dalam sumber lain, yakni Hasyiyah al-Bujairami (II: 116) karya al-Bujairami (w. 1221 H) memaparkan bahwa amalan manusia akan “di setorkan” malaikat kepada Allah SWT dalam waktu-waktu tertentu.

Yakni pada waktu siang dan malam untuk per-harinya; hari senin dan kamis per-minggunya; dan ketika Nisfu Sya’ban per-tahunnya.

Oleh karena itu, saat amal tersebut di serahkan kepada Allah SWT, selayaknya kita sedang dalam kondisi berpuasa (mengharap ridlo Allah SWT).

Raih Amal Optimal Bersama Griya Zakat!

Mana puasa yang ingin Anda laksanakan untuk berpuasa di bulan Dzulhijjah? Pilih yang Anda ingin dan mampu laksanakan, ya!

Anda juga bisa meraih keberkahan optimal bersama Griya Zakat, yakni dengan beramal dan menyalurkan bantuan kepada sesama.

Mari dorong pengembangan sosial-keumatan agar para penerima manfaat dapat memperoleh kebahagiaan bersama.

Konsultasikan hajat baik Anda melalui Admin kami, salam berkah!

Admin Griya Zakat
WA: 0811-3428-111

Selami #CeritaMereka

Ikuti semua cerita bahagia, kabar terbaru dan berbagai panduan bersama Griya Zakat.

Ikuti kami juga di Social Media