Kalender Hijriyah vs. Kalender Masehi: Perbandingan Lengkap

kalender hjriyah
Daftar Isi

Kalender Hijriyah vs. Kalender Masehi: Perbandingan Lengkap – Tahukah kamu bahwa ada banyak sistem penanggalan yang ada di dunia?

Sebagai umat Muslim di Indonesia, Kalender Hijriyah juga sangat penting di samping penanggalan masehi yang di pakai setiap harinya.

Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mengukur waktu, keduanya di dasarkan pada prinsip-prinsip yang sangat berbeda. Mengapa bisa demikian?

Apa saja perbedaan antara kalender hijriyah dan kalender masehi secara rinci?

Serta, bagaimana penerapan perhitungan tanggal masing-masing dalam kehidupan masyarakat? Simak berikut ini,

Sejarah Kalender Hijriyah

Berkaitan dengan sejarah, penanggalan hijriyah eksis di agama Islam, yang mana di dasarkan pada siklus bulan.

Sistem penanggalan ini di gunakan sejak masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, terhitung sejak tahun 634 s.d. 644 M.

Awal mula penentuan hitungan tanggal Islam menemui banyak perdebatan dari para sahabat.

Pada akhirnya, sahabat Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, masing-masing memberikan pendapatnya.

Yakni mengawali tahun baru Islam di bulan Muharram, serta menjadikan peristiwa hijrah Nabi SAW (dari Mekkah ke Madinah), sebagai awal mula penentuan tanggal.

Sejarah Kalender Masehi

Jika perhitungan hijriyah di dasarkan pada siklus bulan (qomariyah), maka masehi berpijak pada siklus matahari (syamsiyah)

Melansir dari laman History, kalender ini di proklamirkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582.

Penggunaan hitungan ini sebagai penyempurnaan atas Kalender Julian yang sebelumnya sudah eksis sejak pemerintahan Julius Caesar.

Dinamika penggunaannya di dunia juga baru ditemui sejak tahun 1752 M, saat Inggris dan Amerika Serikat menggunakan hitungan masehi sebagai dasar penanggalan.

Baca Juga: 7 Tradisi Tahun Baru Islam di Indonesia, Sebentar Lagi Loh!

Sistem Penanggalan Hijriyah & Masehi

Perbedaan saintifik dari sisten kedua sistem penanggalan ini sangat kentara, adapun pemaparannya berikut:

a. Kalender Hijriyah

Kalender Hijriyah terdiri dari 12 bulan qamariyah (lunar), yang masing-masing terdiri dari 29 atau 30 hari. Ini berpijak pada siklus peredaran bulan atas bumi.

Oleh karena itu, total hari dalam satu tahun kalender qomarriyah adalah sekitar 354 atau 355 hari.

Bulan-bulan dalam Kalender Hijriyah adalah:

1. Muharram7. Rajab
2. Safar8. Sya’ban
3. Rabi’ul Awal9. Ramadan
4. Rabi’ul Akhir10. Syawal
5. Jumadil Awal11. Dzulqa’dah
6. Jumadil Akhir12. Dzulhijjah
b. Kalender Masehi

Penanggalan dalam kalender masehi juga terdiri atas 12 bulan, dengan bertumpu pada fenomena revolusi, yakni berputarnya bumi pada matahari.

Panjang hari dalam hitungan masehi variati, antara 28 hingga 31 hari, yang mana satu kali revolusi (putaran tahun) berjumlah 365 hari.

Jumlah ini terlampau lebih banyak daripada satu kali rotasi tahun qomariyah. Kalender masehi memiliki urutan bulan yakni :

1. Januari7. Juli
2. Februari8. Agustus
3. Maret9. September
4. April10. Oktober
5. Mei11. November
6. Juni12. Desember
3 Perbedaan Utama Kalender Hijriyah & Kalender Masehi

Terdapat beberapa perbedaan mendasar antara kedua sistem penanggalan ini. Yaitu:

1. Basis Perhitungan

Perbedaan utama antara kedua sistem penanggalan ini terletak pada basis perhitungannya.

Kalender Hijriyah didasarkan pada siklus bulan, sementara Kalender Masehi didasarkan pada siklus matahari.

Hal ini membuat Kalender Hijriyah lebih pendek sekitar 10-12 hari setiap tahunnya dibandingkan dengan Kalender Masehi.

2. Awal Penentuan Hari

Dalam Kalender Hijriyah, hari dimulai saat matahari terbenam, sedangkan dalam Kalender Masehi, hari dimulai pada tengah malam (pukul 00:00).

3. Penyesuaian dan Kabisat

Kalender Masehi memiliki tahun kabisat setiap empat tahun sekali untuk menyesuaikan perbedaan antara kalender dan siklus matahari.

Sebaliknya, Kalender Hijriyah tidak memiliki tahun kabisat, sehingga bulan-bulannya bergeser mundur sekitar 10 hari setiap tahun jika dibandingkan dengan Kalender Masehi.

Apa Saja Pengaruh Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari?

Secara umum di Indonesia, kedua penanggalan ini sangat eksis digunakan. Utamanya kalender hijriyah, di mana Indonesia menjadi negara dengan pemeluk Islam terbanyak di dunia.

Berikut pengaruh penggunaan kedua sistem kalender ini:

1. Kalender Hijriyah

Bagi umat Islam, kalender Hijriyah sangat penting dalam menentukan waktu ibadah dan perayaan keagamaan.

Misalnya, penentuan bulan Ramadhan yang harus dijalani selama satu bulan penuh, dan tanggal 1 Syawwal sebagai perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Selain itu, penanggalan qomariyah ini juga menjadi acuan dalam haji, yang berlangsung pada bulan Dzulhijjah.

2. Kalender Masehi

Kalender Masehi digunakan secara global dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam urusan pemerintahan, pendidikan, bisnis, dan berbagai aspek lainnya.

Hari-hari libur nasional, jadwal kerja, dan kalender akademik semuanya didasarkan pada Kalender Masehi.

Selain itu, kalender ini sangat penting dalam penentuan musim, yang sangat relevan bagi sektor pertanian dan perencanaan kegiatan yang bergantung pada kondisi cuaca.

Yuk, Perbanyak Amal di Setiap Waktu!

Amal kebaikan tidak mengenal batas waktu dan tempat. Setiap detik yang kita miliki adalah kesempatan untuk berbuat baik.

Mulai dari hal sederhana seperti senyum kepada sesama, membantu tetangga, hingga berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan donasi.

Anda bisa turut berpartisipasi untuk menyalurkan tangan kepada saudara yang membutuhkan melalui Griya Zakat.

Tinjau semua program sosial Griya Zakat dan pilih mana program yang ingin Anda ikuti.

Ingin konsultasi terkait program Griya Zakat? Segera hubungi admin kami!

Admin Griya Zakat
WA: 0811-3428-111

Selami #CeritaMereka

Ikuti semua cerita bahagia, kabar terbaru dan berbagai panduan bersama Griya Zakat.

Ikuti kami juga di Social Media