Surabaya – Fikih Qurban | Dalam rangka menyambut bulan Dzulhijjah dan Idul Adha 1445 H, Yatim Mandiri Group bersama Griya Zakat menggelar talkshow bersama.
Acara yang bertajuk “Bahagia Berqurban – Tumbuhkan Harapan” ini digelar di Graha Yatim Mandiri, Surabaya, pada hari Senin (20/5)
Selama dua jam, para peserta yang terdiri dari seluruh jajaran karyawan Yatim Mandiri Group dan Griya Zakat mengikuti pemaparan mendalam mengenai fikih qurban di era kontemporer.
KH. Ma’ruf Khozin: Dinamika Qurban Kontemporer Jadi Tantangan
KH. Ma’ruf Khozin, anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) Laznas Yatim Mandiri, sekaligus Ketua Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur, menjadi pembicara utama pada talkshow ini.
KH. Ma’ruf Khozin memebrikan perspektif mendalam terhadap fikih Islam di masa kini. Ia juga memberikan penjelasan rinci tentang pelaksanaan qurban sesuai syariat di era modern.
Bahasan dalam talkshow menyinggung banyak tentang aspek hukum qurban, termasuk mekanisme qurban online yang kini semakin populer di kalangan umat Muslim.
KH. Ma’ruf Khozin melihat bahwa terdapat geliat yang unik di masyarakat, baik perkotaan maupun pedesaan, yang merupakan dampak dari perkembangan zaman.
Banyak dinamika seputar qurban yang perlu direspons secara seksama, dengan tidak mengesampingkan prinsip dalam syariat.

Beberapa topik menarik seputar fikih qurban pada talkshow ini seperti:
- Relasi muslim dan non-muslim saat momentum kurban,
- Ketentuan mengenai kurban kolektif dengan arisan,
- Niat qurban,
- Hal-hal pendukung saat pelaksanaan kurban,
- Qurban online, dsb.
KH. Ma’ruf Khozin menanggapi bahwa semua dinamika di masyarakat mesti dapat respons dengan cara yang tetap syar’i.
Penekanan kuat pemateri yakni pada signifikansi setiap amil untuk melihat pedoman dan literatur hukum dari Al-Quran, Hadis maupun para pendapat ulama.
Membekali para Amil untuk Siap Bersosialisasi
Para amil memiliki peran yang sangat krusial dalam mendistribusikan hewan qurban dan menyampaikan manfaatnya kepada masyarakat.
Mereka harus mampu menjelaskan dengan jelas dan meyakinkan kepada para pekurban mengenai proses qurban yang sesuai dengan syariat Islam, di samping dinamika yang kompleks saat ini.
Oleh karena itu, KH. Ma’ruf Khozin memberikan tips dan strategi komunikasi yang efektif, agar para amil bisa menyampaikan informasi dengan tepat dan membangun kepercayaan masyarakat.

Ia menekankan bahwa pengetahuan agama yang kuat harus berimbang dengan keterampilan interpersonal yang baik.
“Sebagai lembaga amil, kita harus memahami niat dan tujuan para calon pekurban, mesti kita wadahi semua perspektif dari mereka“, ujarnya.
Para amil di ajak untuk mengembangkan empati, mendengarkan dengan baik, dan berkomunikasi secara jujur dan transparan.
Dengan begitu, para amil diharapkan dapat menjelaskan prosedur qurban, menjawab pertanyaan, dan menangani kekhawatiran calon pekurban dengan cara yang baik.
Ketua Dewan Pembina: Himbau Amil untuk Optimis & Selalu Positif
Talkshow ini juga di sambut oleh Ketua Dewan Pembina Laznas Yatim Mandiri, Bpk. Yusuf Zain, S.Pd, M.M.
Ia berpesan dan menghimbau bahwa para amil harus selalu memiliki optimisme yang tinggi, sekaligus selalu melakukan sesuatu dengan berorientasi pada nilai positif.
Yusuf Zain menegaskan,
“Setiap karyawan dan para amil harus menjaga nilai optimisme dan positifnya. Jangan dilupakan ‘amaliyah seperti sholat dan ngaji-nya”.
Diskusi dengan menggandeng KH Ma’ruf Khozin ini menjadi sangat bermanfaat.
Mengingat banyaknya perkembangan dinamika dan praktik baru yang mempengaruhi cara pelaksanaan qurban di masa kini.

Yatim Mandiri Group dan Griya Zakat berharap dapat memberikan pelayanan terbaik dan tepat kepada masyarakat.
Acara ini juga menjadi bukti komitmen lembaga dalam menjalankan tugas dan amanah dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam.
Admin Griya Zakat
WA: 0811-3428-111
