Cari Program

Sudah Capai Haul & Nisab, Hitungan Zakat Mal Berapa Persen?

Sel, 30 Jul 2024

Sudah Capai Haul & Nisab, Hitungan Zakat Mal Berapa Persen? – Menunaikan zakat mal merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslim.

Kekhususan kewajiban zakat di sini yakni muslim yang telah memiliki harta dengan mencapai nisab dan haul tertentu.

Namun, mungkin banyak dari kita masih belum mengetahui mengenai hitungan zakat yang sebenarnya. misalnya berapa persen yang harus di keluarkan untuk zakat mal?

Untuk mengupas tuntas pertanyaan yang eksis di masyarakat ini, mari kita ulas melalui pembahasan di bawah,

A. Definisi & Signifikansi Zakat Mal dalam Islam

Sebelum membahas metode perhitungan, mari kita pahami dulu tentang definisi dan signifikansi zakat mal dalam Islam.

Zakat adalah ketentuan jumlah yang wajib di keluarkan dari harta seorang Muslim yang telah mencapai nisab (batas minimum) dan haul (masa kepemilikan selama satu tahun).

Untuk Zakat Mal, kata “mal” sendiri dalam bahasa arab (مال) berarti harta atau kekayaan.

Cakupan dalam zakat mal meluputi berbagai jenis harta, seperti uang, emas, perak, barang dagangan, hasil pertanian, hasil ternak, dan sebagainya.

Kemudian, signifikansi zakat mal pun sangat besar dalam pandangan Islam. Imam al-Nawawi (w. 676 H) dalam al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab (V: 331) menyatakan,

وجوب الزكاة معلوم من دين الله تعالى ضرورة فمن جحد وجوبها فقد كذب الله وكذب رسوله صلى الله عليه وسلم فحكم بكفره

Artinya: “Kewajiban zakat adalah ajaran agama Allah yang diketahui secara jelas dan pasti. Karena itu, siapa yang mengingkari kewajiban ini, sesungguhnya ia telah mendustakan Allah dan mendustakan Rasulullah SAW, sehingga ia dihukumi kufur,”

Tidak hanya memiliki kedudukan penting di sisi Allah SWT, tetapi berzakat juga sebagai bentuk solidaritas sosial.

Dengan menunaikan zakat, seorang Muslim berkontribusi dalam pemerataan ekonomi dan membantu mengurangi kesusahan orang lain.

B. Jenis-jenis & Ketentuan Zakat Mal

Zakat mal mencakup berbagai jenis tipe harta. Jika memakai penjelasan Nawawi al-Bantani (w. 1314 H) dalam Nihayatuz Zain (h. 168), maka zakat mal terdiri dari,

وزكاة مال وهي واجبة في ثمانية أصناف من أجناس المال وهي الذهب والفضة والزروع والنخل والعنب والإبل والبقر والغنم

Artinya: “Zakat mal wajib yang tergolong dalam delapan jenis harta. Yakni emas, perak, hasil pertanian (bahan makanan pokok), kurma, anggur, unta, sapi, kambing,”

Melansir dari nuonline, pandangan mengenai cakupan zakat mal di era kontemporer ini kemudian berkembang.

Beberapa tokoh muslim kontemporer seperti Wahbah al-Zuhaili, Yusuf al-Qardhawy menetapkan ketentuan zakat mal masa kini.

Misalnya seperti zakat uang, pendapatan, saham, reksadana, zakat perusahaan hingga hadiah juga wajib zakat.

Dalam hal ini, mari kita bahas beberapa jenis dan ketentuan zakat mal yang perlu diketahui:

1. Emas & Perak

Kepemilikan emas (yang memenuhi haul) juga mesti di tunaikan zakatnya. Nisab untuk emas adalah 85 gram, sedangkan untuk perak adalah 595 gram perak.

Zakat mal berapa persen, khususnya untuk emas dan perak? Besaran yang di keluarkan adalah sebesar 2.5% dari total emas atau perak yang dimiliki.

2. Uang & Simpanan

Nisab zakat mal untuk uang dan simpanan adalah setara dengan nilai 85 gram emas.

Zakat yang di keluarkan juga sebesar 2.5% dari total uang atau simpanan yang di miliki selama setahun.

3. Barang Dagangan

Barang dagangan atau perniagaan juga wajib zakat mal jika telah mencapai nisab dan haul, yaitu setara dengan nilai 85 gram emas dan kepemilikan satu tahun.

Besaran zakatnya adalah 2.5% dari total nilai barang dagangan (aset lancar – utang jangka pendek).

4. Hasil Pertanian

Nisab hasil pertanian adalah 5 wasaq atau 653 kg beras atau sejenisnya.

Zakat yang d ikeluarkan adalah sebesar 5% jika diairi dengan tenaga manusia atau hewan, dan 10% jika diairi dengan air hujan atau irigasi alami.

Perhitungan zakat ini yakni dengan menghitung hasil panen bersih (setelah di potong operasional & biaya produksi), lalu di keluarkan zakat 5% atau 10% darinya.

5. Hasil Ternak

Nisab dan besaran zakat untuk ternak berbeda-beda tergantung jenis ternaknya (misalnya sapi, kambing, atau unta), dan jumlah ternak yang ada.

5. Penghasilan

Besaran nisab dari zakat penghasilan yakni 85 gram emas per tahun.

Jumlah yang dibayarkan untuk zakat penghasilan yaitu sebesar 2,5% dari gaji.

Pada realisasinya, zakat penghasilan bisa dibayarkan rutin tiap bulan dengan hitungan nisab per-bulannya juga setara dengan nilai seperduabelas dari 85 gram emas, atau 2,5% dari nilai emas tersebut.

Baca Juga: Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal, Muslim Wajib Tahu!

C. Bagaimana Cara Menunaikan Zakat Mal?

Pada era berkemajuan ini, terdapat banyak cara bagi setiap muslim untuk menunaikan zakat dengan mudah.

Ada cara konvensional, di mana kita menghitungnya kemudian juga menyalurkannya sendiri.

Namun kini kita juga bisa membayar zakat melalui lembaga zakat terpercaya untuk mendapatkan panduan dan konsultasi jika membutuhkannya.

Namun, kita memang perlu untuk mengetahui langkah fundamental pembayaran zakat, untuk memahaminya secara esensial. Berikut uraiannya,

Menghitung Harta yang Dimiliki
Hitung semua jenis harta yang di miliki, baik berupa uang, emas, perak, barang dagangan, maupun hasil pertanian atau ternak.
Memastikan Nisab & Haul
Pastikan harta yang dimiliki telah mencapai nisab dan haul. Anda bisa mencari informasi mengenai ketentuan ini dari masing-masing jenis harta.
Menghitung Zakat
Setelah menghitung semuanya, kemudian hitung besaran zakat yang harus di keluarkan. Umumnya, yang harus di keluarkan adalah sebesar 2.5% dari total harta.
Menentukan Penerima Zakat
Zakat harus diberikan kepada mereka yang berhak menerima (mustahik). Golongan mustahik meliputi fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharimin, fi sabilillah, dan ibnu sabil.
Menyalurkan Zakat
Zakat dapat kita salurkan langsung kepada mustahik atau melalui lembaga zakat yang terpercaya.
Niat & Doa
Tunaikan zakat dengan niat zakat mal karena Allah SWT. Bacalah doa saat menyerahkan zakat, memohon keberkahan dan ridha-Nya.
Mencatat Zakat
Sebagai bentuk transparansi dan pengingat, catatlah zakat tersebut. Hal ini juga berguna untuk evaluasi dan perencanaan zakat di masa yang akan datang.